Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Politisasi Agama Dinilai Tetap akan Dimainkan di Pemilu 2019

Politisasi Agama Dinilai Tetap akan Dimainkan di Pemilu 2019 JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali menilai isu po...

Politisasi Agama Dinilai Tetap akan Dimainkan di Pemilu 2019

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali menilai isu populisme agama akan tetap ditonjolkan pada Pemilu 2019 mendatang.

"Kalau kami lihat tren belakangan ini, itu tetap akan tetap jadi faktor yang akan dimainkan," ujarnya di Jakarta, Jumat (23/2/2018).

Isu populisme agama kerap digunakan untuk memenangkan hati masyarakat. Tujuannya tentu saja untuk meraup suara sebanyak-banyaknya pada saat Pemilu.

Sayangnya, isu populisme agama dikedepankan bersaman dengan isu-isu bohong, bahkan bisa lebih parah yakni dengan ujaran kebencian kepada kelompok masyarakat tertentu.

Saat ditanya mengenai kekhawatiran ebagain pihak bahwa isu SARA juga didorong oleh para konsultan politik, Hasanuddin mengatakan bahwa Alvara hanya fokus sebagai lembaga survei bukan konsultan politik.

Baca juga : Setara Institute: Politisasi A gama adalah Cara Terburuk Meraih Kekuasaan

Ia menyayangkan bila ada kekhawatiran tersebut. Sebab, menurutnya, survei adalah hasil riset yang bisa dipertanggungjawabkan sebab menggunakan kaidah-kaidah ilmiah.

Namun, ia tak memungkiri bahwa hasil survei bisa saja dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk memunculkan isu lain dan mengambil keuntungan dari hal tersebut.

"Apakah kemudian angka (survei) itu akan dipakai oleh orang lain? ya itu sudah wilayah politik bukan wilayah riset lagi," kata dia.

Sebelumnya, Kantor Staf Presiden (KSP) meyakini berita hoaks dengan framing negatif kepada pemerintah akan kian marak jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Baca juga : Aturan Ceramah di Rumah Ibadah untuk Menghindari Politisasi Agama

"Apalagi melihat survei-survei yang menempatkan posisi politik Presiden Jokowi (masih teratas)," ujar Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Deseminasi Informa si KSP, Eko Sulistyo, Jakarta, Rabu (21/2/2018).

Salah satu isu yang diyakini dikembangkan tidak jauh-jauh dari isu yang selama ini berkembang. Misalnya, kata Eko, pemerintah yang pro-China yang disangkut pautkan dengan pro komunis.

Selain itu, isu lain yang potensial dinilai KSP akan berkembang yakni kriminalisasi ulama. Isu ini menjadi sensitif sehingga pemerintah akan dinilai tidak pro ulama.

Kompas TV Menjelang pelaksaan Pilkada Presiden Joko Widodo mengingatkan agar warga menjaga persatuan dan tidak terpancing dengan yang memicu perpecahan.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
  • Jelang Pemilu 2019

Berita Terkait

PP Muhammadiyah: Meresmikan Rumah Ibadah Saat Pilkada Termasuk Politisasi Agama

Konsultan Politik Anies-Sandi: Putaran Kedua Lebih Berat karena Isu Politisasi Agama

PDI-P: Masyarak at Sudah Muak dengan Isu Politisasi Agama

Parpol Pendukung Ahok-Djarot Minta Tak Ada Lagi Politisasi Agama

PBNU Ajak Masyarakat Hentikan Politisasi Agama pada Pilkada 2017

Terkini Lainnya

PDI-P Deklarasi Usung Jokowi, Gerindra Masih Cari Waktu Pas

PDI-P Deklarasi Usung Jokowi, Gerindra Masih Cari Waktu Pas

Nasional 24/02/2018, 07:05 WIB Ketua DPR: Masyarakat Makin Cerdas, Politik Adu Domba Sudah Tidak Laku

Ketua DPR: Masyarakat Makin Cerdas, Politik Adu Domba Sudah Tidak Laku

Nasional 24/02/2018, 06:32 WIB Ketua Umum PBB: Partai Kami Dicari-cari Kesalahannya

Ketua Umum PBB: Partai Kami Dicari-cari Kesalahannya

Nasional 24/02/2018, 06:17 WIB Ayam KFC Dijual Seharga Rp 470 Juta di Toko Online

Ayam KFC Dijual Seharga Rp 470 Juta di Toko Online

Internasional 23/02/2018, 23:44 WIB Canelo Tarung    Ulang dengan Golovkin Pada Mei

Canelo Tarung Ulang dengan Golovkin Pada Mei

Olahraga 23/02/2018, 23:19 WIB Hina PM lewat Karikatur, Seniman Malaysia Dipenjara

Hina PM lewat Karikatur, Seniman Malaysia Dipenjara

Internasional 23/02/2018, 23:12 WIB Pakai Seragam Tentara Jepang Era PD II, Dua Pria China Ditahan

Pakai Seragam Tentara Jepang Era PD II, Dua Pria China Ditahan

Internasional 23/02/2018, 23:05 WIB Dedi Mulyadi: Generasi Milenial Itu Jangan Dahulukan Gaya

Dedi Mulyadi: Generasi Milenial Itu Ja ngan Dahulukan Gaya

Regional 23/02/2018, 22:56 WIB Kagetnya Kader PDI-P saat Megawati Deklarasikan Jokowi sebagai Capres

Kagetnya Kader PDI-P saat Megawati Deklarasikan Jokowi sebagai Capres

Nasional 23/02/2018, 22:56 WIB Polisi Kendal Temukan Mayat Wanita yang Dicor Dalam Bak Mandi

Polisi Kendal Temukan Mayat Wanita yang Dicor Dalam Bak Mandi

Regional 23/02/2018, 22:53 WIB Sejumlah Solusi untuk Atasi Kemacetan di Perempatan Duren Ciputat

Sejumlah Solusi untuk Atasi Kemacetan di Perempatan Duren Ciputat

Megapolitan 23/02/2018, 22:48 WIB Hujan Lebat, Pencarian Warga yang Hilang di Kali Adem Dihentikan Sementara

Hujan Lebat, Pencarian Warga yang Hilang di Kali Adem Dihentikan Sementara

Regional 23/02/2018, 22:43 WIB Dua Warga Indonesia Ditahan Aparat Keamanan AS

Dua Warga Indonesia Ditahan Aparat Keamanan AS

Internasional 23/02/2018, 22:40 WIB Politisasi Agama Dinilai Tetap akan Dimainkan di Pemilu 2019

Politisasi Agama Dinilai Tetap akan Dimainkan di Pemilu 2019

Nasional 23/02/2018, 22:31 WIB Buruh Perkebunan Sawit Tewas Tersengat Listrik saat Panen

Buruh Perkebunan Sawit Tewas Tersengat Listrik saat Panen

Regional 23/02/2018, 22:30 WIB Load MoreSumber: Google News Pemilu

Reponsive Ads