Tolak Impor Garam, PMII Pamekasan Gelar Aksi di Gedung Wakil ... Pamekasan (beritajatim.com) - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Perger...
Pamekasan (beritajatim.com) - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan berunjukrasa ke Gedung DPRD setempat di Jl Kabupaten 107, menolak kebijakan pemerintah mengimpor garam industri sebanyak 3,7 juta ton pada 2018.
Dalam aksi tersebut, para mahasiswa juga mengajak para petani garam di daerah berslogan Bumi Gerbang Salam yang juga menyampaikan aspirasi mereka untuk menolak kebijakan pemerintah yang dinilai bisa merugikan nasib para petani garam.
Terlebih Madura sendiri merupakan daerah penghasil produksi garam, tidak terkecuali di Pamekasan. Sehingga mereka kompak menolak kebijakan pemerintah seputar impor garam yang direncanakan untuk melengkapi kuota garam industri non CAP.
"Dalam kesempatan ini kami sengaja melakukan aksi untuk menolak kebijakan pemerintah yang mengimpor garam yang mencapai angka sebanya k 3,7 juta ton," kata salah satu orator aksi Muhammad Abror, Jum'at (8/2/2018).
Pihaknya berharap aksi tersebut bisa menjadi motivasi bagi masyarakat, khususnya para wakil rakyat untuk bersama-sama menolak kebijakan pemerintah mengimpor garam yang bisa merugikan masyarakat petani. Terlebih salah satu perusahaan di Pamekasan disinyalir justru ikut serta dalam proses impor garam.
"Kami minta anggota dewan ikut aktif untuk persoalan ini, terlebih terdapat salah satu perusahaan yang terlibat langsung dalam proses impor garam. Kami minta anggota dewan untuk berperan aktif atas persoalan ini yang jelas akan merugikan masyarakat petani," jelasnya.
Dalam aksi tersebut, massa sempat terlibat bentrok bersama aparat keamanan. Bahkan Ketua PC PMII Pamekasan Moh Fadil harus dilarikan ke RSUD dr Slamet Martodirdjo Pamekasan guna mendapatkan perawatan intensif akibat luka yang dideritanya saat terlibat bentrok. [pin/kun]
