Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Jelang Pemilu 2019, Masyarakat Jangan Gegabah Sebar Hoaks

Jelang Pemilu 2019, Masyarakat Jangan Gegabah Sebar Hoaks JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan m...

Jelang Pemilu 2019, Masyarakat Jangan Gegabah Sebar Hoaks

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengimbau agar masyarakat tidak gegabah dalam membagikan informasi di media sosial. Zulkifli menilai, media sosial menjadi zona rawan akan hoaks menjelang Pemilihan Umum 2019.

"Kalau ada masuk di handphone kita berita-berita, dicek dulu, jangan langsung share-share, nanti bisa kena UU ITE," ujar Zulkifli usai menghadiri Peluncuran Buku Nalar Politik Rente karya Dahnil Ahzar Simanjuntak di Gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (28/2/2018).

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/1/2018).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan di Kompleks Pa rlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/1/2018).Mantan Menteri Kehutanan itu juga meminta agar masyarakat melakukan konfirmasi maupun verifikasi ketika mendapatkan informasi. Jika masyarakat gegabah membagikan hoaks, maka akan semakin memancing kegaduhan.

Baca juga : Mengintip Kerja The Family MCA, Produsen Hoaks dengan Ratusan Ribu Anggota

Di sisi lain, Zulkifli juga meminta kepada Polri agar membidik para pencipta konten atau narasi hoaks. Narasi hoaks, kata dia, kerapkali langsung dikonsumsi oleh kalangan masyarakat dengan tingkat literasi yang rendah.

"Karena kan orang-orang itu kadang enggak ngerti, main share-share aja," ujar dia.

Seperti yang diketahui, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri bersama Direktorat Keamanan Khusus Badan Intelijen Keamanan mengungkap sindikat penyebar isu-isu provokatif di media sosial. Penangkapan dilakukan di beberapa tempat pada Senin (26/2/2018).

Baca juga : MUI: Me ncatut Nama Muslim, MCA Menodai Kesucian Ajaran Islam

Adapun keempat tersangka yang ditangkap adalah ML di Tanjung Priok, RSD di Pangkal Pinang, RS di Bali, dan Yus di Sumedang. Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Fadil Imran mengatakan, para pelaku tergabung dalam grup WhatsApp The Family Muslim Cyber Army (MCA).

Konten-konten yang disebarkan pelaku meliputi isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia, penculikan ulama, dan mencemarkan nama baik presiden, pemerintah, hingga tokoh-tokoh tertentu. Tidak hanya itu, pelaku juga menyebarkan konten berisi virus pada orang tertentu.

"Menyebarkan virus yang sengaja dikirimkan kepada orang atau kelompok lawan yang berakibat dapat merusak perangkat elektronik bagi penerima," kata Fadil.

Kompas TV TAW ditangkap karena mengarang berita pembunuhan juru adzan di Majalengka.

Berita Terkait

Masuk Grup Inti The Family MCA, Anggota Diseleksi dan Dibaiat < /h4>

Dosen Anggota MCA Sudah Sebarkan 150.000 Postingan Hoaks di Facebook

Polisi Benarkan Ada Warga Sumedang Jadi Anggota The Family MCA

Dosen Penyebar Hoaks Sudah 5 Tahun Jadi Anggota The Family MCA

The Family MCA dan Saracen, Bisnis Hoaks Serupa tetapi Tak Sama

Terkini Lainnya

KPU Manokwari Selatan Akui Tak Serahkan Surat Sosialisasi Verifikasi Parpol ke PBB

KPU Manokwari Selatan Akui Tak Serahkan Sur at Sosialisasi Verifikasi Parpol ke PBB

Nasional 01/03/2018, 13:05 WIB Sandiaga: PKL Melawai Hadir karena Dibutuhkan Masyarakat

Sandiaga: PKL Melawai Hadir karena Dibutuhkan Masyarakat

Regional 01/03/2018, 13:03 WIB Anies Minta Damkar Cegah Kebakaran Saat Asian Games

Anies Minta Damkar Cegah Kebakaran Saat Asian Games

Megapolitan 01/03/2018, 12:57 WIB KPK Periska Plt Bupati Subang sebagai Tersangka

KPK Periska Plt Bupati Subang sebagai Tersangka

Nasional 01/03/2018, 12:53 WIB

Kepala BNN Bantah Tidak Punya Pengalaman soal Pemberantasan Narkoba

Nasional 01/03/2018, 12:53 WIB Mobil yang Dirusak Tukang Ojek Ditinggalkan Pemiliknya Begitu Saja

Mobil yang Dirusak Tukang Ojek Ditinggalkan Pemiliknya Begitu Saja

Megapolitan 01/03/2018, 12:49 WIB Seekor Anjing Terjepit di Pagar dan Temannya Datang Membantu

Seekor Anjing Terjepit di Pagar dan Temannya Datang Membantu

Intern asional 01/03/2018, 12:49 WIB Jalan ke Kecamatan Limo Kembali Dibuka Setelah Ditutup Warga

Jalan ke Kecamatan Limo Kembali Dibuka Setelah Ditutup Warga

Megapolitan 01/03/2018, 12:46 WIB Lagi, 2 Napi Predator Anak Kabur dari Lapas Tanjungpinang

Lagi, 2 Napi Predator Anak Kabur dari Lapas Tanjungpinang

Regional 01/03/2018, 12:43 WIB Bertambah Dua Tersangka, Ini Daftar Mereka yang Terjerat Kasus e-KTP

Bertambah Dua Tersangka, Ini Daftar Mereka yang Terjerat Kasus e-KTP

Nasional 01/03/2018, 12:39 WIB Keberadaan TGPF Novel Dinilai Mampu Hadapi Halangan Politis

Keberadaan TGPF Novel Dinilai Mampu Hadapi Halangan Politis

Nasional 01/03/2018, 12:37 WIB Ruang Travo Apartemen Basura City Terbakar

Ruang Travo Apartemen Basura City Terbakar

Megapolitan 01/03/2018, 12:36 WIB Suap Pilkada Garut, Polisi Tahan Bakal Cabup Soni Sundani

Suap Pilkada Garut, Polisi Tahan Bakal Cabup Soni Sundani

Regional 01/03/2018, 12:28 WIB Kronik KUHP: Seabad di Bawah Bayang Hukum Kolonial

Kronik KUHP: Seabad di Bawah Bayang Hukum Kolonial

JEO - Nasional 01/03/2018, 12:22 WIB Sandiaga Bilang Pejalan Kaki Justru Memerlukan PKL Melawai

Sandiaga Bilang Pejalan Kaki Justru Memerlukan PKL Melawai

Megapolitan 01/03/2018, 12:21 WIB Load MoreSumber: Google News Pemilu

Reponsive Ads