Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Targetkan 78 kursi DPR, Partai Berkarya bakal 'jual' sosok Soeharto ...

Targetkan 78 kursi DPR, Partai Berkarya bakal 'jual' sosok Soeharto ... ...

Targetkan 78 kursi DPR, Partai Berkarya bakal 'jual' sosok Soeharto ...

Merdeka > Politik Targetkan 78 kursi DPR, Partai Berkarya bakal 'jual' sosok Soeharto di Pemilu 2019 Kamis, 1 Maret 2018 06:45 Reporter : Raynaldo Ghiffari Lubabah pemimpin Parpol bertemu di pengundian. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Partai Beringin Karya merupakan satu dari empat partai pendatang baru di ajang kont estasi Pemilu 2019. Meski tergolong baru, Partai Berkarya telah memasang target tinggi di Pemilu, terutama Pemilihan Legislatif.

BERITA TERKAIT
  • Partai Berkarya akui beririsan dengan Golkar
  • Heran aturan KPU, Mendagri sebut 'Masak Mas Tommy tidak boleh pasang foto bapaknya'

Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengatakan partainya menargetkan meraih 78 kursi di DPR.

"Seluruh Indonesia kita harus memiliki minimal 78 kursi, itu sama dengan 13,7 persen. Berarti sudah 3 kali lipat dari batas minimal parliamentary treshold itu ya empat persen itu," kata Badar saat berbincang dengan merdeka.com di Gedung Granadi, Kuningan, Jakarta, Rabu (28/6).

Demi menarik suara rakyat, kata Badar, Berkarya telah menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya Berkarya 'menjual' sosok dan program andalan yang diadopsi dari pemerintahan Presiden ke-2 RI Soeharto. Selain Soeharto, partainya juga akan  9;menjual' sosok Ketua Dewan Pembina yang juga putra Soeharto, Mandala Utomo Putra alias Tommy Soeharto.

Langkah ini dilakukan karena Berkarya mencoba membangkitkan romantisme dan kerinduan rakyat terhadap sosok Soeharto untuk menarik hati rakyat di Pemilu 2019.

Badar menuturkan, partainya mengusung program ekonomi kerakyatan yang berdasarkan semangat trilogi pembangunan pada masa kejayaan Soeharto. Program trilogi pembangunan merupakan wacana pembangunan nasional yang digagas di era Orde Baru sebagai landasan penentu kebijakan politik, ekonomi dan sosial.

"Program andalan kita kan ekonomi kerakyatan ya, kemudian ekonomi kerakyatan dengan semangat trilogi pembangunan," ujarnya.

Melihat pesatnya pembangunan di era Orde Baru, Berkarya berhasrat meneruskan program dan cita-cita pembangunan yang dicanangkan Soeharto. Namun, Badar menolak jika ada pihak yang menganggap partainya ingin mengembalikan sistem pemerintahan Orde Baru, melainkan ha nya mengambil semangat pembaharuan saat itu.

"Trilogi pembangunan ini kan kita tahu kalau ini adalah program zaman pak Harto trilogi pembangunan inilah semangat untuk mengambil kebijakan politik kebijakan ekonomi, sosial budaya dimana trilogi pembangunan itu satu di stabilitas nasional terjamin, keamanan, kedua pertumbuhan ekonomi yang tinggi, ketiga pemerataan pembangunan di segala bidang," sambung Badar.

Dia yakin ormas-ormas, komunitas serta masyarakat yang rindu dengan masa kejayaan Soeharto akan membantu menggiring suara rakyat memilih Berkarya.

"Belum lagi ormas-ormas atau kelompok komunitas yang memang arahnya afiliasi politiknya mengarahkan ke kita, misalnya komunitas piye kabare, ada juga terus komunitas alumni-alumni peraih beasiswa Supersemar itu ada terus pengelola masjid muslim Pancasila, itu banyak yang datang ke kita. Ya kita optimis partai ini besar," ucapnya.

Dalam membuat program unggulan yang merujuk pada pemerin tahan Soeharto dulu, Badar mengklaim, partainya telah menyerap aspirasi dari masyarakat. Badar menyebut, banyak masyarakat yang rindu dengan situasi nasional dan tatanan sosial yang dibangun di era Soeharto.

"Tidak hanya riset dan kajian tapi ini aspirasi dari bawah boleh kita lihat, di lapangan apabila kita ke Jawa itu truk-truk di bawah truk itu ada tulisan piye kabare? Enak zaman ku toh? itukan salah satu tanda bahwa memang masyarakat menginginkan suasana pada saat itu," klaimnya.

Di Pemilu 2019, Berkarya juga menyasar generasi milenial. Hal ini mengingat besarnya jumlah generasi milenial yang telah mempunyai hak pilih. Badar meyakini partainya dapat merebut suara para generasi milenial. Alasannya, karena para orangtua mereka yang telah merasakan rezim Soeharto bakal memberikan refrensi dan masukan untuk memilih Berkarya.

"Tentunya di kita juga ada target untuk menyasar anak-anak milenial ini. Tidak bisa diklaim oleh partai-partai tertentu. Semua partai memiliki pasar untuk itu," tutur Badar.

Selain itu, DPP Partai Berkarya juga akan menggelar sekolah rakyat bagi para bakal calon legislatif. Sekolah partai itu bertujuan untuk melahirkan calon legislatif yang berwawasan, memiliki kapasitas dan berintegritas.

Badar mengungkapkan sekolah rakyat ini akan dilaksanakan selama 3 hari di berbagai tingkatan baik pusat, provinsi hingga kabupaten. Berkarya akan menggandeng konsultan politik untuk menyelenggarakan sekolah politik para calon legislatif tersebut.

"Kalau di internal kita kan rekrutmen bakal calon ini kita harus tatar kita harus latih, kita harus sekolahkan untuk menyatukan visi menyatukan gerak langkah untuk menghadapi pemilu 2019," tandasnya. [dan]


Topik berita Terkait:
  1. Partai Berkarya
  2. Pemilu 2019
  3. Jakarta
Komentar Pembaca

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini
  • KPU Jatim: Pelanggaran kampanye urusannya Bawaslu, biar mereka yang menindak

  • Buruh Jateng curhat ke Sudirman Said jika Ganjar gagal mensejahterakan

  • Setelah pendukung Iwan Fals, giliran Slankers dukung Gus Ipul

Rekomendasi

Sumber: Google News Pemilu

Reponsive Ads