Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Jagoan Ridwan kamil Jadi Juara di Pilkada Kota Bandung

Lembaga Survey Indodata melakukan Konferensi pers tentang hasil Survey yang dilakukan Ahir-ahir ini. paparan dilakukan dikawasan Cisang...


Lembaga Survey Indodata melakukan Konferensi pers tentang hasil Survey yang dilakukan Ahir-ahir ini. paparan dilakukan dikawasan Cisangkuy oleh Danis trisaputra Direktur Eksekutif Lembaga Survey yang sedang Naik Daun itu (Rabu 20/06).
Berikut paparan lengkapnya,Kota Bandung menjadi kota yang paling maju di Jawa Barat, bahkan pertumbuhan ekonominya yang mencapai 9% pada tahun 2017  menjadi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Pada tahun 2017 Kota Bandung menjadi kota nomor satu sebagai kota terbaik dengan Index Total 90.19 Kriteria Platinum, nomor satu untuk kategori pariwisata dengan Index Pariwisata 95.30 diatas Kota Denpasar dengan Index Pariwisata 87.65 dan Kota Yogyakarta dengan Index Pariwisata 85.68, nomor dua sebagai kota terbaik untuk kategori infrastruktur dengan Index Infrastruktur 99.21 dibawah Kota Surabaya Index Infrastruktur 99.66, dan terakhir Kota Terbaik Per Region Index Total 90.19 tertinggi dari kota manapun di Indonesia.
Hal ini menjadikan Kota Bandung menjadi Kota yang paling eksotis di Indonesia.
Pilkada Kota Bandung 2018 menjadi kontestasi pilkada yang paling penting dalam menentukan estapeta kepemimpinan Kota Bandung pasca kepemimpinan Ridwan Kamil
Kota Bandung menjadi kota yang paling maju di Jawa Barat, bahkan pertumbuhan ekonominya yang mencapai 9% pada tahun 2017  menjadi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Pada tahun 2017 Kota Bandung menjadi kota nomor satu sebagai kota terbaik dengan Index Total 90.19 Kriteria Platinum, nomor satu untuk kategori pariwisata dengan Index Pariwisata 95.30 diatas Kota Denpasar dengan Index Pariwisata 87.65 dan Kota Yogyakarta dengan Index Pariwisata 85.68, nomor dua sebagai kota terbaik untuk kategori infrastruktur dengan Index Infrastruktur 99.21 dibawah Kota Surabaya Index Infrastruktur 99.66, dan terakhir Kota Terbaik Per Region Index Total 90.19 tertinggi dari kota manapun di Indonesia. Hal ini menjadikan Kota Bandung menjadi Kota yang paling eksotis di Indonesia.


Pilkada Kota Bandung 2018 menjadi kontestasi pilkada yang paling penting dalam menentukan estapeta kepemimpinan Kota Bandung pasca kepemimpinan Ridwan Kamil
Laporan analisa ini adalah kajian politik yang diambil dari hasil-hasil survei Indodata yang dipadukan dengan kajian analitis kualitatif terhadap perkembangan isu-isu kontemporer yang berasal dari kajian media  serta observasi lapangan
Laporan pertama adalah laporan mengenai hasil Survei Indodata pada bulan Februari 2018 dan April 2018.Laporan Kedua adalah analisa kualitatif terhadap isu pilkada kota Bandung dan dampaknya terhadap kandidat Pilkada Kota Bandung  2018
Mengetahui pilihan warga pemilih Kota Bandung Terhadap Pilihan calon kepala daerah:
•Mengetahui faktor-faktor penting apa saja yang berkaitan dengan pilihan-pilihan tersebut.
•Mengatahui Perkembangan  Pilkada Kota Bandung 2018
•Menganalisa kemungkinan politik yang akan terjadi pada Pilkada Kota Bandung 2018
Metode analisa Pilkada Kota Bandung 2018 dilakukan dengan menggunakan metode Mix Method. Menurut Jhon W Creswell metode penelitian ini masih relatif baru dalam ilmu sosial humaniora, metode ini menggabungkan informasi data terbuka (open-ended) dan informasi data tertutup (closed-ended). Pemikiran awal tentang metode penelitian campuran terletak dalam gagasan bahwa semua metode memiliki bias dan kelemahan dan pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif menetralkan kelemahan dari masing-masing bentuk data. (Jhon W. Creswell, Research Design : Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran,Pustaka Pelajar, Yogyakarta: 2016)
Metode Campuran ini dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan survei pada bulan Februari 2018 dengan 1241 responden dan margin eror 2,78%. Survei selanjutnya dilakukan pada bulan April 2018 dengan 1241 responden dan margin eror 2,78%, dan terakhir survei bulan Mei 2018 dengan 1241 responden dan margin eror 2.78%
Penelitian dilanjutkan dengan penelitian kualitatif pada bulan Mei 2018 hingga awal juni 2018 dengan melakukan analisa terhadap isu media dan wawancara masayarakat yang dilakukan secara purposive.Penelitian 11-18 Juni 2018 dilakukan dengan menggunakan metode survei pada 1241 responden dengan margin error 2,78% Menurut Dieter Roth perilaku pemilih terbagi kedalam tiga kelompok : (1) Perilaku sosiologis, (2) Perilaku Psikologis, (3) Perilaku Rasional
NoIndikatorVariabel
1SosiologisUsia,Suku Responden
Agama RespondenPendidikan respondenJenis Pekerjaan Responden Status Pernikahan Responden Pendapatan Kotor RespondenAsosiasi Keagamaan Islam
Pada hasil survei bulan februari 2018 pasangan Yossi-Aris unggul dengan 35.2%, disusul pasangan oded-Yana dengan 33.9%, dan pasangan Nurul-Chairul berada pada posisi ketiga dengan 18.2%.


Pasangan Yossi-Aris semakin menguat pada bulan April 2018 seiring munculnya dukungan politik Ridwan Kamil terhadap pasangan Yoris –Aris menjadi 37.7%, dukungan ini dapat menguatkan elektabilitas pasangan Yossi-Aris hingga mencapai 60%.  Penguatan ini juga diikuti oleh penguatan pasangan kandidat lainnya yang masih menempatkan pasangan Oded-Yana pada posisi kedua dengan 35.4%, dan pasangan Nurul-chairul dengan 19.7%.
Elektabilitas pasangan Yossi-Aris menguat pada angka 38.2, pasangan Oded-Yana melemah menjadi 29.3%, dan Nurul-chairul menguat menjadi 27.8%.
Berpeluang menguat menjadi antara 40%-60%
1. Dukungan Ridwan Kamil
2. Dianggap Berpengalaman
3. Dianggap memiliki program yang ril
4. Merangkul semua kalangan
Nurul - Choirul Berpeluang MENGUAT dan menggantikan posisi Oded-Yana pada posisi kedua karena
1. Penokohan Ruli sebagai cucu Tjokroaminoto
2. Pengaruh image ibu risma di Surabaya sebagai pemimpin perempuan yang sukses
3. Merangkul aktivis ramah lingkungan
Semntara Oded - Yana berpeluang melemah pada posisi ketiga karena
1. Isu PKS terkait Radikalisme
2. Issu PKS yang tidak mengakomodir kearifan lokal
3. lemahnya kepuasan publik terhadap jawaban pada saat debat dan program-program yang diamggap tidak real

Elektabilitas pasangan Yossi-Aris tetap dan cenderung menguat pada angka 38.2, pasangan Oded-Yana melemah menjadi 21,4%, dan Nurul-chairul menguat menjadi 30,2 %. Berdasarkan perbandingan survei Februari 2018 dan April 2018 pasangan Yosi-Aris menguat, penguatan ini dapat berlanjut hingga 60.0%, Sedangkan pasangan oded-Yana  turun pada posisi ketiga dan pasangan nurul-Chairul berada pada posisi ketiga
Berdasarkan perbandingan survei Februari 2018 dan April 2018 pasangan Yosi-Aris menguat, penguatan ini dapat berlanjut hingga 60.0%, Sedangkan pasangan oded-Yana  turun pada posisi ketiga dan pasangan nurul-Chairul berada pada posisi ketiga

Tidak ada komentar

Latest Articles